Halo penikmat jenang dimanapun berada! Jika darah penikmat jenang masih mengalir, jangan lewatkan acara seru ini, Festival Jenang Solo 2015. Festival yang digelar dalam rangka hari jadi Kota Solo yang ke 270 ini akan dimeriahkan dengan kehadiran puluhan ribu jenang yang akan dibagikan secara gratis kepada para pemburu jenang yang datang di acara Festival Jenang Solo 2015. Tepatnya sekitar 17.000 porsi jenang gratis akan hadir memeriahkan acara tahunan kota Solo ini. Hmm, seem’s yummy bukan travel lovers?
Acara Festival Jenang Solo pertama kali diadakan pada tahun 2012 yang lalu. Selanjutnya acara ini diadakan setiap tahun bersamaan dengan hari jadi kota Solo. Acara unik ini merupakan bagian dari pelestarian kuliner Solo. Seperti yang telah diketahui bersama, jenang merupakan salah satu jenis masakan yang tidak asing lagi bagi warga Solo dan sekitarnya. Kuliner yang satu ini telah hadir dalam beragam kegiatan warga, mulai dari acara sarapan pagi hingga merupakan bagian dari beragam acara spiritual, seperti acara syukuran, selamatan, pengajian hingga kenduri.
Di tahun 2013 yang lalu terdapat 150 jenis jenang dari wilayah eks Keresidenan Surakarta. Kala itu sebanyak 15.000 pincuk jenang dibagikan secara gratis kepada masyarakat. Di tahun berikutnya, dalam Festival Jenang Solo 2014, jumlah jenang gratis yang dibagikan meningkat menjadi 17.00 pincuk. Puluhan ribu jenang ini dibagikan secara gratis kepada para pengunjung festival. Bagi yang belum megetahui, pincuk merupakan istilah dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk menyebut kata porsi.
Pincuk merupakan wadah atau tempat makanan yang umum digunakan untuk menyantap jenang atau bubur. Umumnya pincuk dibuat dari daun pisang, dimana salah satu ujung daun pisang yang melekat pada tangkai pohon dilipat lalu disatukan menggunakan sematan potongan lidi yang dikenal dengan nama biting. Namun seiring dengan perkembangan jaman dan alasan kepraktisan, ada pula yang mengganti daun pisang dengan kertas minyak yang biasa untuk membungkus makanan. Namun demikian menyantap jenang di atas rasa pincuk daun pisang tentu saja menawarkan aroma dan kenikmatan yang berbeda jika dibandingkan dengan menyantap jenang di atas kertas minyak. Apalagi kalau menyantapnya dengan suru. Potongan daun pisang yang dilipat menjadi dua bagian yang kemudian menjelma menjadi sendok. Suru biasa digunakan untuk menyantap bubur yang dijual di desa. Beragam informasi terkini terkait festival ini dapat diakses di sini. Sampai jumpa di Festival Jenang Solo 2015 ya! Happy travelling!
Kunjungi juga: Bengawan Solo Travel Mart, Pasar Imlek Semawis 2015, Dugderan
Hotel murah di China Town, Semarang: Semesta Hotel, Quest Hotel, Amaris Pemuda Semarang
Peta lokasi Surakarta: view map larger
Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 02 Februari 2015.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Harga yang tertera dalam artikel ini dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4