Pawiwahan Ageng (Pernikahan Agung) antara Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu dengan Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro diselenggarakan pada tanggal 21 – 23 Oktober 2013. Masyarakat Yogyakarta sangat antusias menyambutnya.
Hal tersebut terbukti dengan ramainya masyarakat menyumbangkan berbagai hasil bumi yang mereka miliki. “Upeti” kepada Kraton Yogyakarta ini sebagai bentuk rasa cinta dan turut berbahagia atas pernikahan putri Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Kegiatan sumbang hasil bumi ini antara lain dilakukan masyarakat Kabupaten Bantul. Mereka secara sukarela memberikan puluhan tandan buah pisang, kelapa gading, tebu wuluh, daun puring, daun kelapa muda (janur) dan masih banyak lagi.
Seperti yang dituturkan Dalyanto, abdi dalem Kraton Yogyakarta, setiap ada hajatan besar seperti pernikahan putri raja, masyarakat dengan senang hati menyumbangkan hasil panen yang mereka miliki. Ini wujud kecintaan warga terhadap pemimpinnya.
Edi Murjito, salah satu warga Bantul mengatakan bahwa dirinya menumbangkan tujuh tandan pisang raja dan beberapa buah hasil bumi. Kebetulan lokasi tempat tinggalnya menjadi sentra pisang sehingga tidak ada kesulitan berarti untuk mendapatkan buah ini. Pisang raja terkenal memiliki harga yang mahal, dan biasanya digunakan untuk hajatan besar, salah satunya pernikahan.
Projo Swasono, yang juga abdi dalem Kraton menginformasikan upeti dari masyarakat kabupaten paling selatan Daerah Istimewa Yogyakarta ini nantinya akan diserahkan ke pihak Kraton di Bangsal Penanggungan dan diterima langsung oleh Gusti Adiwinoto kerabat Kraton dan GKR Pembayun yang meupakan putri pertama Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Perlu diketahui juga bahwa acara Sultan ngundhuh mantu ini juga akan diliput berbagai media nasional dan internasional. Antara lain NHK dari Jepang, Associated Press (AP) dari Amerika Serikat, Agence France – Presse (AFP) dari Prancis, lalu ada Al Jazeera dari Qatar dan Reuters dari London, Inggris. Beberapa media asing lain juga dalam proses konfirmasi.
Sedangkan media lokal dan nasional yang hendak melakukan reportase langsung, jumlahnya mencapai puluhan, baik media cetak maupun elektronik.
Royal Wedding Kraton Yogyakarta ini rencananya akan mengundang 4.500 tamu, terdiri dari 1.500 orang untuk ditempatkan di Kraton dan 3.000 lainnya di Kepatihan. Jamnya juga dibedakan, yakni pada pukul 10:00 dan 11:00.
Nantinya dalam prosesi resepsi 12 kereta akan digunakan, jauh lebih banyak dibandingkan saat GKR Bendoro menikah. Demikian juga Sultan bakal menggunakan kereta Kraton sebagai sarana transportasi menuju Kepatihan.
Ada tiga alternatif kereta pusaka yang akan dipakai Sri Sultan Hamengku Buwono X, yakni Kyai Wimono Putro (kendaraan putra mahkota) yang ditarik oleh delapan kuda, Kyai Harsunobo ditarik oleh enam kuda serta Kyai Jatayu ditarik oleh empat kuda.
Simak terus update berita tentang Pernikahan Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Hotel Terdekat :
Objek Wisata Terdekat :
Lokasi Kraton Yogyakarta
Lihat Peta Lebih Besar
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4