Sri Sultan Hamengku Buwono X akan menikahkan putri keempatnya, yakni Gusti Raden Ayu Nurabra Juwita dengan Angger Pribadi Prabowo. Pawiwahan Ageng (Pernikahan Agung) tersebut akan diselenggarakan pada tanggal 21 – 23 Oktober 2013.
Sebelum prosesi pernikahan berlangsung, kedua calon pengantin mendapatkan nama dan gelar pemberian (kekancingan) dari raja. Gelar tersebut telah resmi diberikan wakil Dalem Sultan HB X di Bangsal Kesatriyan Kraton Kilen Yogyakarta, Senin 12 Agustus yang lalu.
GRA Nurabra Juwita diberi nama baru Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Hayu dan calon suaminya, Angger Pribadi Prabowo mendapatkan gelar Kanjeng Pangeran Haryo (KPH) Notonegoro.
Royal Wedding Kraton Yogyakarta ini nyatanya telah menarik perhatian media internasional. Deny Reksa, selaku Panitia Pernikahan Agung GKR Hayu dengan KPH Notonegoro mengatakan bahwa sudah ada lima media internasional yang mendaftarkan diri untuk meliput prosesi pernikahan. Antara lain NHK dari Jepang, Associated Press (AP) dari Amerika Serikat, Agence France – Presse (AFP) dari Prancis, lalu ada Al Jazeera dari Qatar dan Reuters dari London, Inggris. Beberapa media asing lain juga dalam proses konfirmasi.
Sedangkan media lokal dan nasional yang hendak melakukan reportase langsung, jumlahnya mencapai puluhan, baik media cetak maupun elektronik.
Pihak Kraton telah menyediakan sekitar sepuluh lokasi khusus pengambilan gambar guna memfasilitasi para jurnalis. Lokasi tersebut tersebar di sepanjang rute kirab, mulai dari Alun – alun utara, Malioboro hingga Kepatihan.
Sri Sultan Hamengku Buwono X yang menjabat sebagai Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta berharap prosesi pernikahan agung terakhir ini sebagai media promosi untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Yogyakarta. Raja Kraton Yogyakarta tersebut menuturkan bahwa pengalaman acara pernikahan agung GKR Bendoro pada 2011 silam, ternyata menyedot perhatian banyak kontributor internasional.
Demi menyebarkan informasi terkait Sultan ngundhuh mantu ini, para perwakilan diplomat Indonesia di luar negeri juga dihimbau untuk mempromosikannya.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Tazbir Abdullah mengatakan, dengan adanya publikasi oleh berbagai media, diharapkan mampu mendongkrak kunjungan wisatawan lokal dan asing sekitar 5 – 10 persen, terutama pada saat Kirab Mempelai.
Nantinya dalam prosesi tersebut, 12 kereta akan digunakan, jauh lebih banyak dibandingkan saat GKR Bendoro menikah. Demikian juga Sultan bakal menggunakan kereta Kraton sebagai sarana transportasi menuju Kepatihan.
Ada tiga alternatif kereta pusaka yang akan dipakai Sri Sultan Hamengku Buwono X, yakni Kyai Wimono Putro (kendaraan putra mahkota) yang ditarik oleh delapan kuda, Kyai Harsunobo ditarik oleh enam kuda serta Kyai Jatayu ditarik oleh empat kuda.
Tazbir berharap, dengan acara ini, dapat membantu meningkatkan okupansi berbagai fasilitas akomodasi yang kini banyak bermunculan di Yogyakarta, meliputi hotel, restoran dan perusahaan transportasi.
Simak terus update berita tentang Pernikahan Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X.
Hotel Terdekat :
Objek Wisata Terdekat :
Lokasi Kraton Yogyakarta
Lihat Peta Lebih Besar
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4
One Comment
Pingback: Royal Wedding Putri Sri Sultan Hamengku Buwono X | Wisata Yogyakarta