Memperingati satu dasawarsa Proklamasi UNESCO tentang wayang sebagai “Masterpiece of the Intangible Heritage of Humanity”, Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gadjah Mada (PKKH UGM) bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan DIY, akan menggelar acara International Conference Exhibition dan Kongres Pewayangan II 2013.
Kegiatan bertemakan “Wayang for Humanity” ini berlangsung pada 21 – 25 Agustus di beberapa tempat, antara lain PKKH UGM, Hotel Innna Garuda Yogyakarta, Keraton Yogyakarta, berbagai museum dan sanggar budaya.
Acara ini menampilkan berbagai kegiatan ilmiah dan pertunjukkan, antara lain pameran wayang internasional, workshop tatah – sungging wayang, workshop wayang digital, konferensi wayang internasional, kongres pewayangan, pergelaran wayang, pameran dan publikasi karya tulis ilmiah, buku – buku wayang, dan pameran wayang dalam media batik.
Pameran Wayang Internasional melibatkan akademisi, pemerintah pusat maupun daerah dan berbagai komunitas budaya yang selama ini bergulat melestarikan tradisi wayang. Diantaranya dari tatah – sungging wayang, gamelan, karawitan, sekolah pedalangan, ikatan dalang, museum, termasuk grafis wayang digital.
Ketua panitia, Ida Rochani Adi mengatakan, kegiatan ini bertujuan memberikan informasi dan publikasi seluas – luasnya kepada pengembangan seni tradisional di tengah seni modern.
Pameran dan rangkaian acara menarik ini bermaksud mengangkat nilai – nilai Pancasila yang terdapat di dalam kebudayaan tradisional yang semakin terpinggirkan zaman. Bagi generasi penerus, kegiatan ini bisa menjadi ajang perkenalan terhadap seni pagelaran wayang.
Berbicara tentang wayang di Yogyakarta, tak bisa dilepaskan dari keberadaan Sekolah Pedalangan Habirandha. Sekolah ini berlokasi tidak jauh dari keraton Yogyakarta yakni di Jalan Rotowijayan No. 1 Yogyakarta sejalan dengan arah ke Museum Kereta Keraton Yogyakarta. Keberadaan Sekolah dalang ini berdiri tahun 1925 atas inisiatif Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Djajadipura dengan dukungan penuh Sri Sultan Hamengkubuwono VIII. Dengan susunan pengurus waktu itu adalah RM Rija Gadaatmaja sebagai ketua, KRT Djajadipura sebagai sekretaris, R. Rudjito sebagai bendahara, serta GPH Tejakusuma dan BPH Suryaningrat pada bagian umum.
Awalnya sekolah Habirandha ini bernama Pawiyatan Pedhalangan Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat Habirandha. Tujuan pendirian sekolah tersebut adalah untuk menjaga seni pertunjukan wayang dari kepunahan. Pembelajaran tingkat pertama, para siswa diajak mayang atau memainkan wayang, namun seiring perkembangan sekolah, ditambah dengan materi lain yang meliputi teknik – teknik dasar pedalangan. Materi tersebut antara lain cepengan atau metode memegang wayang kulit, sabetan yakni tekni manipulasi yang biasanya dilakukan dalam adegan perang. Materi lain yang diajarkan ialah janturan, kandha carita atau narasi, pocapan atau dialog, suluk sekar atau menyanyi, dhodogan, keprakan, gendhing atau melodi gamelan dan pakeliran yakni penataan panggung.
Mari kita kunjungi pameran wayang ini, selain mendapat tontonan segar nan menarik, sekaligus bisa ikut nguri – uri kabudayaan Jawi (melestarikan kebudayaan Jawa).
Nah bagi Anda yang ingin menuju Pusat Kebudayaan Koesnadi Hardjasoemantri Universitas Gadjah Mada, dapat naik bus TransJogja trayek 3A dan 3B turun di halte Kopma UGM, lalu berjalan ke utara sekitar 3 menit menuju lokasi Pameran Wayang Internasional.
Hotel terdekat dari lokasi tersebut diantaranya Cakra Kusuma Hotel, Fuji Villa Kaliurang atau Cakra Kembang Hotel.
Lokasi PKKH UGM
Lihat Peta Lebih Besar
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian. Namun demikian, pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel, silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4
5 Comments
Pingback: Melihat Helikopter Bung Karno di Festival Museum 2013 | Wisata Yogyakarta
Pingback: White Shoes And The Couples Company di Yogyakarta | Wisata Yogyakarta
Pingback: Festival Ramayana Internasional di Candi Prambanan | Wisata Yogyakarta
Pingback: Menikmati Budaya Jawa di Festival Taman Sari | Wisata Yogyakarta
Pingback: Biennale Jogja XII : Pameran Seniman Jogja dan Arab | Wisata Yogyakarta