Ada pameran topeng di Bentara Budaya Yogyakarta (BBY), tapi bukan sembarang topeng, karena dibuat dari adonan kertas yang dibalurkan pada tubuh manusia. Penasaran bukan ?
Pameran bertajuk “Netra” ini digelar dari tanggal 10 – 17 April 2014. Di dalamnya terdapat berbagai karya seni yang sangat unik. Jika biasanya topeng yang dipamerkan berbentuk wajah, maka topeng karya Adek Dimas Ajisaka ini menampilkan topeng rupa manusia lengkap dengan anggota badan lainnya, seperti tangan dan kaki.
Bentuknya pun relatif tidak beraturan, jika dilihat, beberapa karya Adek Dimas ini sepintas mirip manusia yang sedang tenggelam dalam kubangan lumpur, dan hanya wajah dan beberapa anggota badannya saja yang menyembul keluar.
Pemilihan warna dan tekstur lekukan – lekukan “lumpur” juga sangat tepat. Misalnya dalam satu karya berjudul “Selimut Matahari”, wujudnya berupa wajah berwarna merah yang seakan menggambarkan sebuah matahari. Sang seniman seperti sedang mengajak para pengunjung untuk menginterpretasi karyanya ini. Beberapa penikmat seni mungkin akan menafsirkan bahwa “Selimut Matahari” mencerminkan seorang manusia yang kepanasan hingga merasa wajahnya sedang diselimuti sang surya.
Seperti diketahui bahwa topeng dapat digunakan untuk menggambarkan ekspresi dan watak seseorang. Beberapa membentuk ekspresi marah, senang, watak lembut, lucu, pemalu dan sebagainya.
Topeng telah menjadi salah satu bentuk ekspresi paling tua yang pernah diciptakan peradaban manusia. Kehidupan masyarakat yang kini semakin modern menjadikan topeng sebagai salah satu karya seni yang unik dan bernilai tinggi. Hal tersebut tak lepas dari keindahan estetis dan misteri yang tersimpan dalam setiap raut muka topeng.
Pun demikian dengan karya – karya dari Adek Dimas Ajisaka ini. Yang membuatnya semakin menarik adalah proses pembuatannya melibatkan tuna netra. Hal tersebut dapat diketahui para pengunjung lewat dokumentasi foto yang memperlihatkan behind the scene Pameran “Netra” ini. Dalam foto – foto tersebut terlihat cetakan adonan kertas yang ditempelkan pada wajah seorang tuna netra.
Selanjutnya sang seniman juga menambahkan media – media lain dalam topeng kertas yang dibuat, seperti lidi dan kawat. Dan hasilnya sangatlah unik !
Seperti yang tertuang dalam kata pengantar pameran, Adek Dimas Ajisaka mengajak pengunjung untuk sedikit meluangkan waktu berpikir bahwa aktivitas – aktivitas yang biasa dilakukan oleh seseorang yang sehat jasmani terlihat sangat mudah. Namun bagi tuna netra, untuk menuang gula ke minuman, makan, berjalan, dan membaca dibutuhkan upaya lebih.
Dengan mengunjungi Pameran “Netra” ini diharapkan manusia senantiasa mensyukuri nikmat dan anugerah yang diberikan Tuhan Yang Maha Kuasa.
Tertarik untuk datang ke sini ?
How to get there :
Transportasi publik yang dapat Anda gunakan untuk menuju BBY di Kotabaru adalah dengan bus TransJogja trayek 2B turun di halte SMP Negeri 5 Yogyakarta, lalu berjalan ke utara selama 5 menit menuju lokasi pameran.
Hotel terdekat :
Obyek wisata terdekat :
Peta Lokasi BBY
Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 16 April 2014.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian. Namun demikian, pemeliharaan website ini tidaklah murah. Apabila Anda memesan hotel, silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4