Jogja itu mistis !
Mungkin dari Anda, baik pendatang maupun warga asli Yogyakarta setuju dengan pernyataan tersebut. Statement tersebut bukan tanpa sebab, coba saja tengok berbagai mitos yang berlaku di sini, ada seputar kerajaan gaib dan pasar arwah Merapi, hingga Nyi Roro Kidul penguasa pantai selatan.
Satu fenomena yang entah diidamkan atau justru dihindari para pendatang di Yogyakarta adalah mendengar gamelan gaib.
Sebenarnya banyak versi tentang hal ini, ada yang menyebutkan mendengar suara gamelan, drumband, sinden bernyanyi Jawa dan juga suara tapak kuda. Namun semua itu rata – rata didengar pada waktu yang sama, antara tengah malam hingga menjelang matahari terbit.
Pada kesempatan ini kita akan membahas fenomena gamelan tengah malam.
Merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), gamelan adalah perangkat alat musik Jawa (Sunda, Bali) yang terdiri atas saron, bonang, rebab, gendang, gong dan sebagainya.
Kata gamelan berasal dari bahasa Jawa gamel yang berarti memukul atau menabuh, sedangkan imbuhan an sebagai kata benda.
Relief tentang alat musik ensembel pertama ditemukan di Candi Borobudur, Magelang Jawa Tengah, yang telah berdiri sejak abad ke-8. Di dalam relief tersebut terdapat gambaran beragam alat musik seperti suling, lonceng, kendhang dengan ukuran yang berbeda – beda, kecapi, dan alat – alat musik gesek. Untuk gamelan Jawa lebih banyak menggunakan gong, kenong, bonang, saron, demung, slenthem, gender, gambang, suling, siter dan alat musik Jawa lainnya. Irama musik umumnya lembut dan mencerminkan keselarasan hidup, sebagaimana prinsip hidup yang dianut oleh masyarakat Jawa pada umumnya.
Beberapa orang mengaku mendengar suara gamelan Jawa ketika mereka sedang terlelap, lalu bangun untuk melihat atau mencari sumber suara tersebut. Namun ketika keluar, mereka tidak menemukan seorangpun yang sedang menabuh gamelan.
Sebenarnya pada masa kini, kita memang masih tetap bisa menjumpai gamelan dalam berbagai acara. Contohnya pada acara pernikahan, pentas seni ketoprak dan juga sekaten. Event tahunan sekaten adalah acara peringatan ulang tahun Nabi Muhammad SAW yang diadakan pada setiap tanggal 5 bulan Maulid atau Mulud (kalender Jawa). Gamelan yang digunakan bukanlah alat musik sembarangan, melainkan berupa perangkat gamelan yang merupakan pusaka keraton.
Namun jika Anda mendengar suara gamelan pada tengah malam atau menjelang pagi dari dalam rumah atau kamar kost-an, dan saat dicek tidak ada siapapun mungkin itu bukan berasal dari ketoprak, ataupun sekaten.
Cerita yang berkembang mengatakan barangsiapa mendengar suara gamelan mistis tersebut niscaya dia akan betah tinggal di Yogyakarta. Apa Anda salah satu yang pernah mengalami hal tersebut ?
Simak juga tentang Keselarasan Hidup dalam Alunan Musik Gamelan, asal – usul Yogyakarta, dan garis imajiner Merapi – Pantai Selatan.
Sembari menikmati suasana Jogja, Anda dapat menginap di Hotel Mutiara, Inna Garuda Hotel, Hotel Ibis Malioboro.
Peta Yogyakarta
Informasi yang tertera dalam artikel di atas sesuai dengan kondisi pada 8 Februari 2014.
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4