Keberadaan candi sojiwan yang terletak di Sojiwan, Kebondalem kidul, Prambanan ini merupakan bangunan candi yang kurang lebih dibangun pada tahun antara 842 hingga 850 atau bersamaan dengan candi Plaosan. Candi ini dibangun oleh Rakai Pikatan sebagai pemeluk agama Hindu yang dipersembahan kepada istrinya Pramodawardani yang merupakan puteri dari Raja Samaratungga dari Dinasti Syailendra sebagai pemeluk agama Budha. Nampak jelas disini bahwa toleransi atar pemeluk agam a yang berbeda sudah terbangun toleransi yan tinggi khusunya agama Budha dan Hindu pada saat itu.
Candi yang mempunyai tinggi kurang lebih 27 meter dengan stupa besar yang dikelilingi oleh stupa stupa kecil Candi utama ini menghadap ke barat dengan bentuk badan candi berupa segi empat dengan sebuah kamar didalamnya. Pintu candi dilengkapi dengan tangga bersayap dan pada ujungnya terdapat relief Kalmakara, yang menghiasi di kanan kiri tangga hingga dasar candi. Sedangkan relleief yang menghiasi sudut candi berupa relief simbar dan jaladwara Dan pada kaki candi ini terdapat relief cerita fabel atau cerita binatang yang cerita ceritanya diambil dari Pancatantra dan Jataka dari India dan hampir mirip dengan yang ada di Candi Mendut. Relief tersebut keberadaannya sudah tidak lengkpa lagi, dan cerita tersebut memberikan jaran moral dari agama budha.
Relief dikaki candi tersebut ada sekitar 20 relief namun kondisinya masih sangat memprihatinkan. Beberapa relief tersebut antara lain : Relief 1 berupa dua pria yang berkelahi, kemungkinan cerita yang dilukiskan adalah kisah Dwalamukha dalam Kathasaritsagara. Relief kedua berupa angsa dan kura kura melukiskan seekor kura kura yang di bawa terbang oleh angsa. Relief ketiga berupa lukisan perlombaan antara Garuda dengan kura kura, dilukiskan kekalahan sang garuda saat berlomba menyeberangi samudera karena disiasati oleh kura kura. Relief keempat kere dan buaya, cerita dimana kera menyiasati buaya agar dirinya bisa menyeberangi sungai. Relief berupa tikus dan ular dimana menceritakan persahabatan seekor tikus dan ular yang tidak bertahan lama dengan berakhir tikus dimakan oleh ular. Keberadaan candi ini pertama kali oleh salah seorang anak buah raffles yang bernama Kolonel Colin Mackenzie yang sedang meneliti peninggalan kuno disekitar candi prambanan pada tahun 1813. Dan kemudian secara bertahapa dilakukan rekontruksi namun belum selesai seluruhnya gempa yang melanda Yogyakarta tahun 2006 kembali memporakporandakan rekontruksi tersebut. Dan dilakukan rekuntruksi ulang dan selesai Desember 2011 kemarin. Untuk saat ini area candi ini siap menerima kunjungan para wisatawan.
How To get there :
- Kendaraan umum jurusan kearah solo/klaten turun di gapura perbatasan propinsi jawatengah dan DIY kemudian bisa ditempuh dengan ojek
- Dengan kendaraan Pribadi rute sama setelah gapura perbatasan anda bebrbelok kanan ikuti arah jalan tersebut hingga menyeberang rel kereta Api dan menemukan pertigaan belok kiri kurang lebih 300 meter anda sudah tiba dilokasi.
Hotel terdekat :
Hotel terdekat dari lokasi diantaranya The Jayakarta Yogyakarta Hotel & Spa atau Grand Quality Hotel
Peta Lokasi :
Lihat Candi Sojiwan di peta yang lebih besar
Informasi penyewaan /rental mobil dengan banyak pilihan dapat diklik disini
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4