Yogyakarta kota yang memiliki beragam suku dan budaya, tak salah jika mendapat julukan miniature Indonesia, hal ini terlihat dengan begitu banyaknya budaya dari seluruh penjuru nusantara ini ada di kota ini. Budaya ini berkembang seiring dengan kota Yogyakarta yang terkenal dengan kota pelajar dimana tak sedikit para pelaku seni dan budaya adalah para penimba ilmu tersebut. Selain itu beberapa suku juga ada di kota ini, tak terkecuali komunitas Tionghoa. Beberapa komunitas Tionghoa ini menjadi salah satu warna dalam dalam budaya di kota ini. Beberapa tempat di kota ini menjadi kawasan pecinan atau china town seperti halnya Ketandan.
Komunitas komunitas ini sebenarnya sudah ada sejak dahulu seiring perkembangan bangsa Indonesia, namun sempat tidak diperkenankan untuk ditampilkan. Namun semenjak pemerintahan Gus Dur yakni tahun 1999 maka komunitas komunitas tersebut kembali eksis. Di Yogyakarta sudah ada kurang lebih 14 paguyuban atau perkumpulan diantaranya :
- Yayasan Bhakti Loka dimana yayasan ini dalam kegiatannya berkecimpung dalam masalah social diantaranya dengan mendirikan poliklinik gigi di sebelah secretariat Yayasan Bhakti Loka di Jl. Poncowinatan Yogyakarta dan juga masalah masalah social lainnya,
- PITI atau Perhimpunan Islam Tionghoa Indonesia yang focus
kegiatannya adalah membina anggota keturunan Tionghoa yang masuk Islam,
- Paguyuban Bhakti Putera dimana yayasan ini untuk mempererat persaudaraan setiap sepuluh bulan sekali mengadakan pertemuan besar yangmelibatkan seluruh anggota dimana saat ini sudah mencapai kurang lebih 500 anggota, dengan cara ini mereka akan saling menambah relasi ataupun kerjasama dengan warga Tionghoa yang lain.
- JCACC (Jogja Chinese Arts Culture Centre), terbentuk sebagai wujud berpartisipasinya dalam pengembangan budaya , dimana perkumpulan ini menanggani seni dan budaya warga Tionghoa, baik untuk pertunjukkan ataupun ritual ritual tertentu seperti perayaan Cap Gomeh atau Peh Cun yang juga sudah menjadi agenda tahunan wisata di propinsi DIY yang diantaranya digelar di pantai Parangtritis dan lomba perahu naga di Bendungan Tegal.
- PBA (Perkumpulan Budi Abadi) atau Ho Hap Hwee, Perkumpulan tradisional Kebudayaan Tionghoa yang ada dan eksis di Yogyakarta sejak tahun 1900-an. Mempunyai kegiatan dibidang social yakni melayani urusan kematian dan persemayaman Jenasah, kemudian Olahraga yakni dengan mengadakan pelatihan Wushu dan dalam seni dan budaya perkumpulan ini membentuk satu klub Liong dan Samsie, namun
keberadaan Liong Samsi atau Naga Barongsai ini hanya dikhususkan untuk kegiatan ritual saja, bukan sebagai obyek pertunjukkan. Perkumpulan Budi Abadi ini beralamatkan di Jl. Bintaran Wetan No. 19 Yogyakarta
- Perwacy (Perhimpunan Warga Cantonese Yogyakarta dalam bahasa Tionghoa disebut Rire Guangzhao Huiguan yakni perkumpulan yang beranggotakan warga etnis Guangzhao atau Cantonese, bergerak dalam berbagai bidang kegiatan social kemanusiaan maupun kegiatan seni dan budaya dan pendidikan.
- PUKJ (Perkumpulan Urusan Kematian Jogjakarta) Perkumpulan ini menyediakan diri untuk urusan kematian dan persemayaman jenasah.
Dalam memeberikan pelayanan PUKJ tidak pilih pilih, bahkan pada hari libur pun tetap melayani. Bentuk pelayanannya pun menyeluruh mulai pengambilan jenasah, memandikan, hingga proses selanjutnya sesuai adat atau agamanya. Keberadaan PUKJ saat ini menempati area yang cukup luas yakni berada di Jl. IKIP PGRI, Sonosewu Yogyakarta.
Selain perkumpulan atau komunitas tersebut masih ada Paguyuban Hakka, Paguyuban Lansia Gotong Royong, Perhimpunan Hing An, Perhimpunan Indonesia Tionghoa (INTI) DIY, Perkumpulan Fu Qing dan lain lain.
Selain perkumpulan atau Komunitas tersebut setelah keberadaan seni dan budaya Chinese diperbolehkan eksis lagi maka beberapa group Liong Samsi selain Ho Hap Hwee bermunculan dan anggotanya pun tidak didominasi oleh keturunan Tionghoa saja melainkan warga pribumi juga sudah ikut membaur. Beberapa group tersebut diantaranya Group Naga Barongsai Panbers yang berada di Beskalan, Group Naga Baraongsai Naga Selatan yang berada di dusun Ngewotan,Group Naga Barongsai Putra Mataram, Group Isakuiki dan masih banyak yang lainnya.
Semua Komunitas /Paguyuban/Group tersebut muncul sebagai wadah partisipasi masyarakat Tionghoa agar dapat berbaur dengan semua lapisan masyrakat agar tercipta kerukunan dan menjadikan warga Tionghoa menjadi warga Indonesia seutuhnya. Data tersebut diatas kami olah dari berbagai sumber yang terupdate tahun 2011, dan data kemungkinan dapat berubah sesuai perkembangan yang ada.
Informasi penyewaan /rental mobil dengan banyak pilihan dapat di klik disini
Komitmen kami untuk memberikan informasi, tips, dan panduan wisata untuk Anda sekalian, Namun demikian pemeliharaan website ini tidaklah murah, maka apabila Anda memesan hotel silahkan klik link hotel yang ada di halaman ini untuk membantu kami terus dapat memberikan informasi serta panduan wisata yang lebih menarik lagi. Dan juga sarankan kami di twitter dan facebook.
Mau Liburan Murah? Pastikan Hubungi Kami!
Tour Murah Panduan Wisata. Telp: +62.85.101.171.131. Pin BB: 5BF4C2B4
2 Comments
Walyono
Adakah yg tahu kursus wushu di daerah jogja tenggara, no telpon atau website yg bisa diakses?
naga barongsai Putra Mataram
Utk Pak waluyo , Wushu ada 2 tempat :
1. Sasana Sinduadi ( Belakang Indogrosir ) –> tanya orang sekitar sana saja
2. Sasana Budhi Abadi –> Jl. Bintaran (depan Murni Bakery)